5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Renovasi Rumah

Merenovasi rumah buat sebagian orang memang bukan kegiatan primer. Renovasi atau remodelling biasanya dilakukan ketika kondisi rumah, baik interior maupun eksterior, dirasa sudah harus diremajakan. Akan tetapi, tak jarang orang melakukan renovasi rumah hanya karena sudah bosan dengan bentuk, struktur, dan desain tertentu, atau sekadar menginginkan suasana baru. Melakukan renovasi tampaknya rumit, namun sebetulnya bisa menjadi menyenangkan jika Anda mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya.

Renovasi bisa diartikan sebagai proses memperbarui, memperbaiki, dan/atau mengubah—dalam konteks ini—bangunan rumah. Padahal, renovasi tak melulu soal struktur atau bentuk rumah, melainkan juga bisa berarti mengembangkan interior rumah dan eksterior seperti perawatan halaman, kebun, atau garasi. Perbaikan bangunan luar rumah semisal gazebo juga bisa dikatakan renovasi rumah.

Baca Juga: Rumah Sederhana Tangerang

Adapun tujuan dari renovasi rumah adalah untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan, estetika, penambahan ruang, sampai pemeliharaan. Jadi, jangan sampai kegiatan renovasi rumah berubah menjadi penyesalan seumur hidup hanya karena kesalahan dan ketidaktahuan akan beberapa hal penting sebelum melakukan renovasi. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum renovasi rumah.

Tentukan tujuan renovasi

Langkah pertama ini kerap kali luput dari perhatian. Padahal, menentukan tujuan renovasi menjadi awal dari segalanya, mulai dari pembagian anggaran sampai pemilihan bahan atau material bangunan. Misalnya, Anda ingin merenovasi desain interior saja, maka Anda bisa lebih mudah menentukan pembiayaan. Jangan sampai anggaran yang dipersiapkan tidak sesuai dengan hasil akhirnya. Tentu Anda tidak ingin over-budget, kan?

Tentukan anggaran

Saat masuk ke langkah ini, masukkan seluruh estimasi biaya sedetail mungkin seperti biaya desain, jasa tukang, sampai biaya bersih-bersih. Anda juga bisa menyiapkan dana cadangan tak lebih dari 20% dari total biaya. Sering kali saat proses renovasi berlangsung, ada saja keinginan tambahan yang baru disadari. Oleh karena itu, lebih baik mematangkan konsep renovasi dari awal sehingga biaya tidak membengkak.

Gunakan ahli atau jasa renovasi

Urusan renovasi rumah bukan perkara enteng. Tidak sesuai dengan bayangan atau ekspektasi, bisa-bisa penyesalan yang ada, apalagi sudah keluar uang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, tak ada salahnya menggunakan jasa arsitek atau kontraktor yang memiliki jam terbang tinggi. Setidaknya, mereka bisa membantu Anda memberikan saran dan tips terbaik agar hasil akhir dari renovasi sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Kenali lingkungan dan karakteristik lahan

Sebagai manusia sosial, kita tentunya harus menghargai lingkungan sekitar. Merenovasi rumah sehingga membuatnya terlalu mencolok bukanlah keputusan yang bijak meski tentu itu adalah hak Anda. Menggabungkan karakter komunitas di tempat Anda berada dengan desain baru sehingga semakin mempertegas kontekstual lingkungan merupakan langkah lebih baik ketimbang mengedepankan ego Anda dalam hidup bermasyarakat.

Selain itu, Anda juga harus memperhitungkan bagaimana hasil ‘rumah baru’ Anda dalam merespons kondisi iklim dan lingkungan. Jangan sampai pula renovasi malah menghalangi pemandangan atau malah mengganggu privasi tetangga Anda.

Pilih material terbaik

Langkah ini juga menjadi salah satu yang paling sering diacuhkan ketika orang melakukan renovasi rumah. Perlu ditekankan bahwa renovasi tak semata-mata mengubah tampilan, tapi juga soal kualitas dan kekuatan bahan-bahan material yang digunakan. Pilihlah bahan bangunan yang kuat, tahan lama, dan hemat di kantong. Tapi jangan lupa untuk tetap memakai bahan yang bisa melindungi keluarga di tiap musim. Percuma, kan, kalau kuat di musim hujan, tapi ringkih saat memasuki musim panas?

Selain kelima poin di atas, pastikan juga renovasi yang Anda lakukan tidak melanggar izin mendirikan bangunan. Anda harus mendapatkan izin dari pejabat daerah di lingkungan Anda tinggal, dan juga jangan menyalahi aturan. Izin juga harus dilengkapi dengan spesifikasi rumah Anda. Misalkan, Anda tidak diperkenankan untuk membangun rumah dengan empat lantai, maka jangan sekali-kali nekat menyalahi aturan yang sudah berlaku.