Berencana Untuk Ajukan KPR Rumah? Pertimbangkan Hal Ini
Bagi sebagian orang, membeli rumah adalah hal yang cukup memberatkan. Maka dari itu, untuk meringankan beban dalam pembelian rumah, banyak orang yang menggunakan kredit atau KPR rumah. Hal ini contohnya bisa dilihat dari data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), data ini menyebutkan bahwa per September 2017 lalu, KPR tumbuh sekitar 10% dan memiliki nilai total kredit perbankan yang disalurkan menjadi Rp 377,76 triliun.
Nilai di atas menunjukkan bahwa KPR masih menjadi alternatif utama masyarakat untuk mendapatkan hunian idaman hingga saat ini. Namun, bila Anda ingin melakukan kredit rumah, ada lima hal yang perlu dipertimbangkan. Apa sajakah? Berikut ulasannya.
Perhatikan jumlah plafon kreditnya
Hal awal yang wajib Anda perhatikan sebelum memutuskan kredit rumah adalah hitung terlebih dahulu simulasi KPR rumah dan ajukan mengenai besaran plafon kreditnya. Plafon di sini merupakan jumlah total kredit atau total pinjaman yang diberikan oleh pihak bank. Setiap bank biasanya memiliki besaran yang berbeda-beda.
Maka dari itu, Anda harus jeli memilih bank mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Pada umumnya, plafon yang diberikan hanyalah 80-90% dari nilai rumah tersebut. Contohnya saja adalah bila harga rumah Rp100 juta, maka pinjaman yang diberikan oleh pihak bank berkisar antara Rp80 juta saja.
Suku bunga dalam KPR rumah
Mungkin saja Anda tergoda dengan rumah yang memiliki suku bunga rendah. Sebaiknya, Anda jangan terburu-buru memilihnya, pastikan Anda tahu cara perhitungan suku bunga yang ada. Biasanya suku bunga tediri dari dua jenis dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yakni kredit dengan suku bunga tetap (fix) dan kredit dengan suku bunga yang mengambang (floating).
Bila suku bunga dalam kredit rumah adalah tetap (fix), maka suku bunga dipatok dengan nilai dan tingkatan tertentu selama masa kredit berlangsung. Sementara suku bunga mengambang (floating) adalah suku bunganya didasarkan pada suku bunga di pasar uang, baik di domestik maupun internasional. Akan lebih baik lagi bila Anda memilih suku bunga yang efektif agar beban kredit tidak terlalu tinggi.
Masa pinjaman kredit rumah
Dalam melakukan kredit rumah, Anda perlu memperhatikan pula masa pinjaman kreditnya. Pihak bank biasanya akan menawarkan jangka waktu kredit, mulai jangka pendek hingga jangka panjang. Untuk jangka pendek waktu yang diberikan adalah selama lima hingga delapan tahun, sedangkan untuk jangka panjang adalah 25 tahun.
Keuntungan jika memilih kredit jangka panjang adalah cicilan yang dibayarkan tiap bulannya semakin kecil. Akan tetapi, Anda perlu juga mempertimbangkan total bunga yang harus dibayarkan. Meski sedikit mudah dan rendah, bunga harus diperhatikan matang-matang sebelum Anda memutuskan memilih kredit dengan jangka panjang. Tidak ada salahnya Anda memilih jangka waktu pertengahan, seperti masa pinjaman 10-15 tahun.
Perhatikan kemampuan finansial Anda
Membeli rumah dengan cara kredit memang memudahkan Anda untuk mendapatkan hunian yang nyaman. Akan tetapi, memilih KPR rumah pun tidak bisa Anda lakukan secara sembarangan. Alih-alih Anda akan mendapatkan kemudahan, bisa-bisa Anda justru mendapatkan kesulitan bila tidak memperhitungkan kemampuan finansial secara matang.
Sebaiknya bagi pasangan muda, Anda perlu mendiskusikannya bersama pasangan dalam memilih masa tenor yang tepat. Jangan sampai di tahun-tahun awal Anda lancar melakukan pembayaran, namun di tahun berikutnya malah kesulitan. Tentu saja ini akan membebani pengeluaran Anda, bukan? Ingat,
jangan mudah terpengaruh oleh orang lain dalam menentukan pembayaran ini, fokuslah pada pendapatan finansial Anda sendiri.
Semoga hal-hal yang menjadi pertimbangan sebelum melakukan kredit rumah di atas dapat membantu Anda. Khususnya bagi Anda yang ingin mencari hunian di perumahan dengan konsep terpadu seperti hunian di perumahan Citra Maja Raya. Untuk informasi lebih lanjut dan penawaran terbaik, Anda bisa klik di sini. Semoga bermanfaat!