Pembangunan Tiga Stasiun Jalur Tanah Abang-Maja Dijadwalkan Selesai April

Kabar gembira bagi Anda para pengguna KRL. Pembangunan tiga stasiun kereta commuter yakni Stasiun Kebayoran, Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Maja akan rampung sebulan lagi.

“Pengguna kereta komuter lintas Jakarta-Serpong-Maja mulai bersiap menikmati tiga stasiun yang akan selesai dibangun pada April 2016,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3/2016).

Barata menuturkan, gedung Stasiun Kebayoran dibangun dengan tinggi 14,5 meter dan lantai 2 seluas 3.384 m2 dengan panjang 120 meter, dan lebar 28,2 meter. Stasiun itu nantinya dapat menampung penumpang hingga 6.609 orang. Selain itu, telah dibangun pula peron tinggi 3 buah sepanjang 212 meter dan memiliki kapasitas penumpang hingga 7.031 orang.

Sedangkan pada Stasiun Parungpanjang, lanjutnya, telah dibangun gedung stasiun dengan tinggi stasiun 14,6 meter dan lantai 2 seluas 756 m2 dengan panjang 21 meter serta lebar 36 meter. Stasiun itu akan dapat menampung penumpang hingga 1.476 orang. 3 peron tinggi (1 meter dari elevasi rel), dengan luas peron 2.400 m2 dapat menampung penumpang 4.687 orang juga telah dibangun.

Sementara untuk Stasiun Maja, gedung stasiun dibangun dengan tinggi stasiun 15,2 meter dan luas lantai 2.570 m2. Stasiun itu nantinya dapat menampung penumpang hingga 1.113 orang. Selain itu, dibangun juga 2 peron tinggi (1 meter dari elevasi rel) dengan luas 2.400 meter.  Peron tersebut nantinya mampu menampung penumpang hingga 4.687 orang.

“Selain pembangunan gedung stasiun dan peron, pada ketiga stasiun tersebut juga telah dibangun sterilisasi atau pemagaran ornamen, pembangunan fasilitas penumpang seperti lift, ruang menyusui, ruang kesehatan, mushala, serta pengerjaan mekanikal-elektrikal dengan daya listrik masing-masing 6.000 VA untuk Stasiun Kebayoran, dan masing-masing 3.000 VA untuk Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Maja,” tuturnya.

Sumber: DetikNews

Recycled Vertical Garden; Solusi Taman Hijau yang Ramah Lingkungan

Keterbatasan lahan bukan lagi halangan untuk memiliki lingkungan yang hijau dan sehat. Pasokan udara alami yang berasal dari tumbuhan kini dapat dinikmati melalui taman yang berorientasi vertikal. Namun kita terlanjur berpikir bahwa vertical garden tidak awet dan sulit dalam pengaplikasiannya. Ir. Rudi Wahyudi, melalui perusahaannya, Genius International, memberikan sebuah solusi cerdas melalui produk vertical garden yang diciptakannya. Dengan bahan plastik dan ban bekas yang didaur ulang, recycled vertical garden yang kokoh dan praktis kini siap menjadi predator buas yang akan memangsa CO2 di halaman rumah Anda.

Double Green Solution
Setidaknya ada dua upaya menyelamatkan lingkungan jika menggunakan recycled vertical garden. Pertama, kita telah berusaha menyumbang oksigen untuk meredam pemanasan global. Kedua, dengan pemanfaatan material plastik dan ban bekas, kita telah membantu pengurangan sampah yang masa terurainya ratusan tahun. “Vertical garden yang saya buat lebih kuat, diinjak pun tidak akan rusak. Saya membuatnya dari plastik dan ban bekas yang dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibuat jadi granule dan dibentuk menjadi Eco Recycling Mesh Pipe atau ERMEP yang kuat,” ujar Rudi, Commisioner President Genius International.

Aplikasi, Keuntungan dan Variasi Penggunaan
Pemasangannya vertical garden terbilang mudah dan praktis. Hanya perlu dilubangi untuk memasukkan tanah kemudian ditanami tumbuhan. Terdapat beberapa keuntungan jika menggunakan vertical garden. Diantaranya dapat meningkatkan area tanam sampai tiga kali lipat, kebun dapat dengan mudah dipindahkan, media tanam dapat disterilkan dengan pemanasan suhu tinggi, hemat air dengan sistem pengairan permeable, mengurangi masalah nutrisi tanaman dan menjaga tanah tetap bersih. Selain untuk taman vertikal, recycled vertical garden juga dapat dibuat pot gantung yang cantik. Modifikasi dengan akuarium tempel di dinding pun dapat menjadi aksen menarik di rumah. Jika Anda senang berkebun, recycled vertical garden dapat ditanami tanaman buah dan sayuran.

Gerakan Menuju Kota Sehat
Dengan adanya recycled vertical garden, mimpi untuk menciptakan kota-kota yang sehat semakin mungkin untuk diwujudkan. “Salah satu syarat untuk memiliki kota yang sehat ialah Ruang Terbuka Hijau atau RTH pada kota tersebut harus 30%. Sedangkan Jakarta hanya memiliki RTH di bawah 6%. Melalui moto Smart Technologies for Green Cities, kami ingin mewujudkan kota-kota yang sehat di Indonesia dengan produk-produk yang kami ciptakan,” tutur Rudi. Recycled vertical garden yang
baru saja dikenalkan di Taipei ini dapat diaplikasikan di berbagai tempat. Tak hanya di halaman rumah, taman-taman kota, halaman gedung dan public space lainnya juga dapat mengaplikasikan recycled vertical garden. Kini lahan terbatas bukan lagi halangan untuk menyehatkan kota.