Desain Interior: Pesona Indonesian Heritage

Apa kabar dengan gaya Interior tradisional? Banyak sekali materi yang dapat digali dari Arsitektur dan Interior Indonesia yang sangat bernuansa alami dan bersifat long lasting

Pesona Abadi

Pengaruh Melayu, Arab, dan Cina menduduki peringkat teratas untuk urusan gaya penataan ruang khas Indonesia.
Pemetaannya dapat dilihat dari “rasa” Melayu di wilayah Indonesia Barat. Sumatera sebagian Kalimantan senang
sekali memasang gonjrang-gonjreng warna dengan aksesori maksimal. Sebut saja ornamen Dinding Rumah Gadang, singgasana Istana Kadriah di Pontianak. Pulau Jawa lebih senang dengan eksplorasi kolom kayu, plafon dan bukaan maksimal. Sebut saja Joglo dan Pendopo. Bali, Nusa Tenggara dan Indonesia Timur adalah contoh sempurna untuk interior ala go green. Klasik kasi sederhana ini belum termasuk ratusan adat dan budaya dari ragam suku dan etnis di Indonesia.

Banyak Disuka

Penataan ruang bergaya Indonesia memang tidak dapat diaplikasikan “bulat-bulat”. Cakupan gaya yang luas serta variasi ragam berbeda memaksa kita memilih. Namun begitu, gaya Tradisional yang khas ini selalu punya pasar. Sifatnya yang long lasting dan back to nature membuat interior ala Indonesia mudah dijodohkan dengan gaya lain. Eklektisme dapat ditampilakan dengan dekorasi Tradisional, unsur Tropis dapat masuk lewat eksplorasi ragam tanaman nasional yang membudaya, bahkan interior Modern Minimalis pun cocok dengan aksen Tradisional. Rasanya tidak ada alasan untuk tidak menyukai unsur-unsur dekoarasi khas Indonesia. Dengan kelebihan demikian, penataan interior Tradisional Indonesia akan terus disukai sampai kapanpun

Tips Menata Interior Tradisional

1. Berikan benang merah atau tema untuk setiap tatanan ruang. Anda dapat mengambilnya dari latar belakang etnik atau leluhur Anda kemudian mengambil aksen budaya sebagai dekorasi ruangan.
2. Untuk fussion dengan gaya lain, dekorasi Tradisional yang mungkin dapat dimasukkan berupa hiasan atau pernakpernik kecil semisal pajangan meja, kenop pintu, sandaran kursi dan sebagainya.
3. Pastikan Anda memahami arti dan penggunaan motif Tradisional. Banyak do’s and don’ts dari motif-motif Tradisional yang punya makna filosofis dan norma kepantasan.